home.

sobron1.jpg

 
sobron5.jpg
 
sobron4.jpg
 
 
Today, Sobron Sehari-hari is taking a more focused direction.
 
“Pulang – Ke Mana?”

Ketika Sobron Aidit meninggalkan Indonesia tahun 1963, tidak pernah terlintas di benaknya bahwa dia tidak akan bisa pulang. Putri keduanya, Nita, lahir di Cina, dan akhirnya tinggal di Belanda setelah mereka sekeluarga lari ke Prancis. Berry, cucu Sobron, putra termuda Nita yang juga tinggal di Belanda menyebut dirinya sebagai “orang Indonesia dan Prancis.”

Presentasi karya-dalam-proses ini mengajukan pertanyaan tentang arti berkebangsaan. Dalam situasi di mana migrasi dilakukan dengan “terpaksa”, bagaimanakah konsep “pulang” dimaknai oleh tiap individual? Diskusi setelah presentasi diharapkan membantu menjawab pertanyaan ini.

Presentation of the work-in-progress will be at LIP Yogyakarta, 8 January 2008.

Thanks to Cemeti Art House, Lembaga Indonesia Prancis, and Kunci Cultural Studies Centre – Miranda Harlan, Marie Le Sourd, Ferdi Thajib, Yuli Andari, and Chintya Ratna.