I do record flowers, because they are ephemeral.
 
nplf7a
 
nplf8nplf9nplf10
 
nplf11nplf12nplf13
 
nplf14nplf15nplf16
 
nplf17nplf18nplf19
 
nplf20nplf21nplf22
 
nplf23nplf24nplf25
 
nplf26nplf27nplf28
 
nplf29nplf30nplf31
 
nplf32nplf33nplf34
 
nplf35nplf36nplf37
 
nplf38
 
Nous ne notons pas les fleurs is a multiple-channel video developed from an installation and interactive performance with video as part of Soil Bite – Khoj Bihar International Workshop 2009 in Patna, India.

2 thoughts on “ephemera.

  1. fernisia says:

    keren,bu ^^
    berawal konsep,
    proses direkam dengan pengambilan gambar (yang menarik : gimana bentuk india tidak harus selalu seperti yang kita kenal di peta atlas/dsb, bahwa utara tidak selalu harus ke atas. cara ini juga ada di terra incognita et cetera ya? keren),
    interaksi karya dengan penikmat karya itu sendiri,
    karya ini bukan hanya seni, tapi adalah buah pikiran+”percobaan”=kesimpulan
    oya, dan sesuai juga dengan context:india. yaitu dengan bunga2 lokal, dan objek negara india sendiri.

    • Tintin Wulia says:

      Terima kasih, Anis. Salah satu pertanyaan lanjutan adalah, apakah India dibolak-balik tetap India? “The map is not the territory,” kata Alfred Korzybski.
      Selama proses berkarya, pembatasan-pembatasan kemungkinan medianya (misalnya, dengan pembatasan video yang rasionya 4:3, kemudian keputusannya India diputar seperti itu untuk efisiensi ruang) juga berperan dalam memutuskan konsep-konsep lainnya. Semua pertimbangan akhirnya tersintesis jadi satu, dan konsep ngga terlepas dari medianya.

Comments are closed.